Dalam pandemi Covid-19 ini, banyak tes yang dilakukan untuk mengidentifikasi ada atau tidaknya virus Corona di dalam tubuh. Jenis tes yang banyak dilakukan adalah swab test atau yang kita kenal juga dengan tes usap. Swab test ini ada dua macam, yaitu Swab Polymerase Chain Reaction (“PCR”) dan Swab Antigen.

Keduanya merupakan pengujian yang sering dilakukan dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing, Lalu, apa saja perbedaan dari keduanya?

Yuk kita bahas satu per satu!

Baca Juga: Kenali Tes Antigen COVID-19 dan Kegunaannya

Cara Kerja Swab PCR dan Antigen

Tes swab PCR adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan metode amplifikasi atas suatu sampel materi genetik untuk mendeteksi ada atau tidaknya material genetik dari bakteri atau virus. Tes ini dilakukan dengan pengulangan upaya deteksi yang dilakukan hingga materi genetik ditemukan.

Virus SARS-Cov-2 ini memiliki materi genetik Ribonukleat Acid (“RNA”) atau yang dikenal juga sebagai rantai tunggal asam ribonukleat. Pada tes swab PCR, RNA diubah menjadi Deoxyribonucleic Acid (“DNA”) atau dikena juga sebagai asam deoksiribonukleat yang memiliki rantai ganda.

Setelah menjadi DNA, mesin PCR akan memperbanyak materi genetik tersebut dan memulai proses deteksi virus SARS-Cov-2.

Tes swab antigen adalah pengujian yang dilakukan untuk mendeteksi adanya antigen virus SARS-Cov-2 di dalam tubuh. Antigen sendiri adalah zat yang dapat merangsang sistem imunitas tubuh untuk menghasilkan antibodi sebagai bentuk perlawanan terhadap virus. Sehingga jika antigen ini ditemukan, berarti virus ada di dalam tubuh kita.

Metode yang Dilakukan

Baik tes swab PCR maupun antigen diawali dengan proses pengambilan sampel yang sama. Sampel yang diambil merupakan lendir yang ada di dalam hidung, tempat virus SARS-Cov-2 berada.

Cara pengambilan sampelnya pun mirip. Dengan menggunakan alat yang berbentuk seperti cotton-bud panjang yang dimasukkan ke dalam hidung, lendir akan diambil. Saat proses pengambilan sampel ini, banyak orang yang merasa muncul perasaan tidak nyaman karena alat ini dimasukkan ke dalam hidung cukup dalam. Tapi Anda harus menahannya supaya proses pengambilan sampel ini berhasil.

Pada tes swab PCR, hasil pengambilan sampel ini akan dimasukkan kedalam wadah steril dan ditutup rapat. Kemudian sampel akan dikirim ke laboratorium untuk dilakukan pengecekan lebih lanjut. Di laboratorium, sampel akan diekstraksi untuk mengisolasi materi genetiknya.

Sampel yang sudah diisolasi akan diubah dari RNA menjadi DNA. Proses ini dilakukan dengan memberikan bahan kimia reagen primer dan probe, dan kemudian sampel akan dimasukkan ke dalam mesin PCR. Mesin PCR ini akan memanaskan dan mendinginkan sampel secara terkontrol.

Setelah menjadi DNA, maka materi genetik ini akan diperbanyak dan diberi bahan kimia khusus yang akan mendeteksi ada atau tidaknya virus SARS-Cov-2.

Sedangkan pada tes swab antigen, proses deteksi virus SARS-Cov-2 lebih sederhana. Sampel yang didapatkan dari lendir dalam hidung tadi akan ditempatkan di alat khusus. Kemudian, akan ditambahkan larutan untuk mendeteksi ada atau tidaknya antigen dari virus.

Durasi Waktu Pengujian

Tes swab PCR memerlukan waktu yang cukup panjang, bisa memakan waktu dari satu hari hingga satu minggu. Hal ini tergantung pada jauhnya lokasi laboratorium dan kapasitas yang dimilikinya.

Untuk tes swab antigen, prosesnya hanya memakan waktu 15 menit hingga 30 menit saja. Oleh karenanya tes ini juga disebut rapid test.

Tingkat Akurasi

Tingkat akurasi dari tes swab PCR ini tinggi, sehingga menjadi tes yang direkomendasikan untuk menguji ada atau tidaknya virus SARS-Cov-2 oleh World Health Organization (“WHO”).

Sedangkan untuk tes swab antigen, meskipun juga memiliki tingkat akurasi yang tinggi, tapi tes ini terkadang memberikan hasil negatif palsu. Hasil negatif palsu merupakan hasil tes yang menyatakan bahwa tidak terdeteksi adanya virus dalam sampel, padahal seharusnya ada.

Hal ini dikarenakan tes ini membutuhkan jumlah virus yang banyak supaya bisa terdeteksi. Oleh karena itu, jika virus yang ada dalam tubuh hanya sedikit, maka tidak akan terdeteksi dengan baik. Untuk menghindari masalah ini, perlu dilakukan tes swab PCR sebagai tes lanjutan jika diperlukan.

Harga Tes Swab PCR dan Antigen

Harga tes Covid-19 di Indonesia selalu mengalami penurunan dikarenakan proses pengujian yang semakin efisien. Hal ini juga merupakan hasil dari upaya pemerintah untuk mendukung perlambatan penyebaran virus SARS-Cov-2.

Meskipun demikian, tes swab PCR memiliki harga yang cenderung lebih mahal dari tes swab antigen. Hal ini dikarenakan tes swab PCR memiliki proses yang lebih panjang dan peralatan yang lebih banyak sehingga membutuhkan biaya yang lebih banyak juga. Sedangkan tes swab antigen hanya memerlukan alat tes yang sangat sederhana, yang bahkan bisa dilakukan di rumah sekalipun.

Baca Juga: 3 Fakta Tentang Tes PCR yang Kamu Harus Tahu!

Kesimpulan

Tes swab PCR dan antigen merupakan dua tes yang berbeda dan memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Meskipun diawali dengan proses pengambilan sampel yang mirip, tapi tes swab PCR memerlukan proses lanjutan yang lebih panjang dan rumit. Meski begitu, tes swab PCR punya tingkat akurasi yang lebih tinggi. Sedangkan dari segi harga, tes swab antigen lebih terjangkau, sehingga lebih banyak dilakukan sebagai tes tahap awal.

SkrinMe merupakan perusahaan penyedia berbagai alat kesehatan, termasuk diantaranya mesin PCR dan alat tes antigen untuk mendeteksi Covid-19. SkrinMe selalu memberikan layanan yang maksimal dan menjamin bahwa semua produknya memiliki izin resmi dari Kementerian Kesehatan RI. Dengan pelayanan yang premium dan maksimal, harga yang diberikan SkrinMe tetap bersaing. Kunjungi halaman produk kami untuk melihat produk-produk SkrinMe.

Hubungi kami untuk informasi lebih lanjut dan pemesanan. Klik di sini.