Rapid Test Antigen atau yang sering disebut juga Swab Test Anitgen, merupakan tes yang sering dilakukan pada saat ini. Pandemi COVID-19 yang masih belum mereda membuat orang diharuskan melakukan tes dengan berbagai tujuan. Tidak heran banyak orang yang mencari alat swab antigen ini untuk melakukan tes secara mandiri.

Ada banyak hal yang mendorong orang melakukan swab test antigen berkali-kali dalam sebulan, bahkan dalam seminggu. Penyebabnya antara lain adalah karena digunakan sebagai syarat masuk gedung tempat kerja, lokasi kerja yang memiliki risiko tinggi terpapar virus Corona, dan masih banyak lagi.

Dengan seringnya swab test antigen yang dilakukan, banyak orang memilih untuk membeli alat swab antigen supaya bisa melakukan tes secara mandiri. Hal ini mereka lakukan karena lebih praktis, cepat, dan tidak perlu mengunjungi fasilitas kesehatan yang memiliki risiko paparan virus Corona yang tinggi.

Tapi, apakah swab test antigen yang dilakukan mandiri ini memiliki akurasi yang baik? Apa saja kelebihan dan kekurangannya jika dilakukan secara mandiri?

Mari kita bahas satu per satu!

Baca Juga: Apa itu Rapid Test Antigen? Jangan Lewatkan Penjelasan Ini!

Akurasi Alat Swab Antigen Mandiri

Salah satu penyebab munculnya ide pengujian swab test antigen secara mandiri adalah rasa tidak nyaman yang muncul saat tenaga kesehatan mengambil sampel dengan memasukan alat swab ke dalam hidung kita.

Dilansir dari Hellosehat, ada penelitian terbatas yang dilakukan di dipublikasikan di Journal of the American Medical Association terkait efektivitas dari swab test antigent yang dilakukan secara mandiri. Pada penelitian yang dilakukan oleh Stanford University School of Medicine ini diikuti oleh 30 orang peserta yang telah terdiagnosis positif COVID-19.

Penelitian ini diawali dengan penjelasan mengenai cara melakukan tes secara mandiri, baik melalui tulisan maupun video. Kemudian peserta kembali ke rumah sakit untuk melakukan tes secara drive-thru. Pada saat pengambilan sampel, akan dilakukan dua kali percobaan. Yang pertama, peserta akan mengambil sampel lendir dari hidung menggunakan alat swab antigen. Setelah itu, petugas kesehatan akan melakukan pengambilan sampel ulang untuk membandingkan hasilnya nanti.

Dari perbandingan sampel tersebut, 29 dari 30 peserta mendapatkan hasil yang sama baik dengan sampel yang diambil sendiri maupun sampel yang diambil oleh petugas kesehatan. Satu peserta sisanya mendapatkan hasil tes positif dari sampel yang diambil sendiri, dan negatif dari sampel yang diambil oleh petugas kesehatan. Penelitian ini masih dilakukan dalam skala kecil sehingga perlu penelitian lebih lanjut dengan skala yang lebih besar.

Meskipun demikian, dapat disimpulkan bahwa pengambilan sampel secara mandiri juga memiliki tingkat akurasi yang baik dan tidak kalah dengan sampel yang diambil oleh petugas kesehatan jika dilakukan dengan baik dan benar.

Kelebihan Penggunaan Alat Swab Antigen secara Mandiri

Dengan tingkat akurasi yang tidak kalah baik, alat swab antigen yang dilakukan secara mandiri ini bisa membantu memperluas proses pengujian sampel COVID-19. Semakin banyak dan luas tes COVID-19 yang dilakukan, maka akan semakin mendorong penurunan penyebaran virus Corona. Hal ini dikarenakan tidak semua orang menunjukkan gejala ketika terinfeksi virus Corona. Jika orang bisa mengetahui bahwa dirinya telah terinfeksi, maka lebih besar kemungkinan bagi dia untuk lebih berhati-hati supaya tidak menularkannya ke orang lain.

Selain itu, hal ini juga mengurangi jumlah orang yang datang ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan lain yang menyediakan jasa tes COVID-19. Hal ini sangatlah baik, karena rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya memiliki risiko paparan virus corona yang tinggi. Bukan tidak mungkin orang yang awalnya hanya ingin melakukan tes malah terinfeksi virus saat berkunjung ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan.

Hal yang Harus Dipertimbangkan dan Dicermati

Setiap ada kelebihan, pasti ada kekurangan. Meskipun tes dengan alat swab antigen secara mandiri memiliki berbagai kelebihan, tapi ada beberapa hal yang perlu kita pertimbangkan.

Swab test antigen yang dilakukan secara mandiri dapat menimbulkan masalah jika tidak dilakukan dengan benar. Masalah yang sering terjadi adalah cara pengambilan sampel dari hidung dan cara penyimpanan sampel yang kurang tepat. Kedua hal ini dapat menurunkan tingkat akurasi hasil tes.

Setiap alat swab antigen mungkin memiliki instruksi yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu, pastikan Anda mengikuti instruksi alat swab antigen yang Anda miliki jika melakukannya secara mandiri. Selain itu, pastikan tangan Anda telah steril sebelum melakukan pengujian.

Setelah mengambil sampel, pastikan alat tes tidak terjatuh atau menyentuh benda lain. Hal ini bertujuan supaya sampel yang telah Anda dapatkan tidak terkontaminasi benda lain. Simpan alat tes Anda segera setelah mengambil sampel.

Baca Juga: Cara Cek Izin Edar Alat Kesehatan Secara Online

Kesimpulan

Penggunaan alat swab antigen secara mandiri memiliki tingkat akurasi yang cukup baik jika dilakukan dengan benar. Selain itu, hal ini dapat membantu memperluas upaya untuk memperlambat penyebaran COVID-19. Untuk hasil yang akurat, pastikan Anda menggunakan alat swab antigen sesuai dengan instruksi. Tidak kalah penting, Anda juga harus higenis dan berhati-hati dalam menggunakan alat tes.

Selain melakukan cara yang benar, Anda juga harus memperhatikan keaslian dan kualitas dari alat swab antigen yang Anda pakai. Pastikan alat tes yang Anda miliki dibeli dari distributor alat kesehatan berkualitas dan memiliki izin dari Kemeterian Kesehatan RI.

SkrinMe merupakan distributor alat kesehatan terpercaya yang telah memiliki izin dari Kemenkes RI. Dengan layanan purna juga yang baik dan lengkap, SkrinMe akan membantu menyelesaikan segala masalah yang Anda temui. SkrinMe menyediakan berbagai alat kesehatan, seperti alat swab test antigen, mesin PCR, alat rapid antibody test, dan lain sebagainya dengan harga bersaing.

Segera kunjungi halaman produk kami untuk informasi lebih lanjut dari alat kesehatan kami. Klik di sini!