Ada banyak jenis pemeriksaan laboratorium yang disediakan oleh laboratorium kesehatan. Tak jarang banyaknya variasi ini membuat orang kebingungan untuk membedakan satu dengan yang lainnya.
Aktivitas diagnosis sampai sekarang identik dengan orang sakit saja. Padahal, pemeriksaan juga dapat dilakukan pada orang sehat untuk melakukan mitigasi sebelum terlambat mengetahui kondisi tubuh yang kurang baik.
Ketika diagnosis dilakukan pada orang sakit, memang tujuannya untuk mengambil data terkait penyakit atau potensinya. Tetapi, bagi orang sehat pemeriksaan lebih ditujukan kepada identifikasi kondisi kesehatan. Jika ada indikasi buruk pada kesehatan seseorang maka, tindakan mitigasi bisa langsung dijalankan sebelum terlalu parah. Sayangnya, konsep mitigasi seperti ini masih kurang digencarkan bagi warga negara Indonesia.
Kebanyakan orang hanya menganggap aktivitas diagnosis diperlukan bagi mereka yang sakit. Hal ini tentunya akan menghambat proses mitigasi dini yang notabene bisa lebih mudah dan murah untuk mengembalikan kondisi prima seseorang.
Mencegah memang selalu lebih baik dibandingkan mengobati, namun kesadaran seperti ini belum sepenuhnya diterapkan. Padahal, siapa saja dapat berpotensi terkena penyakit bagaimana pun kondisi kesehatan atau perekonomiannya. Oleh karena itu, adanya kesadaran tentang mitigasi penyakit perlu lebih ditingkatkan.
Berikut ini kami akan membahas beberapa jenis pemeriksaan yang paling sering dilakukan dan peranannya.
Baca Juga: Yuk Kenali Macam Cek Gula Darah yang Bisa Anda Lakukan
5 Jenis Pemeriksaan Laboratorium Penunjang Utama
Pemeriksaan penunjang merupakan pemeriksaan yang paling sering dilakukan di sebuah laboratorium kesehatan. Hal seperti ini umumnya dilakukan untuk melihat perkembangan kondisi kesehatan setelah dilakukan tes secara fisik.
Biasanya, mitigasi ini dilakukan oleh orang yang berkonsultasi ke dokter untuk mengetahui seberapa jauh perkembangan kesehatannya. Berikut ini ada beberapa jenis penunjang utama perlu diketahui.
1. Pemeriksaan Darah
Pengambilan sampel darah dilakukan untuk mendiagnosis adanya penyakit tertentu. Biasanya setelah sampel darah diambil, hasilnya akan dites langsung menggunakan perlengkapan khusus di laboratorium. Untuk persiapannya, lebih baik jika Anda berkonsultasi dulu dengan dokter, karena bisa saja Anda akan disarankan untuk berpuasa atau berhenti mengonsumsi obat tertentu terlebih dahulu.
Pemeriksaan ini dapat membantu mengidentifikasi kondisi berbagai bagian tubuh, seperti
- Sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit)
- Zat kimia yang terkandung di dalam darah, seperti asam urat, kolesterol, gula darah, dan elektrolit.
- Organ tubuh, seperti hati, pankreas, empedu, dan ginjal.
- Analisis gas darah dan penyebab tumor.
2. Ultrasonografi (“USG”)
Pemeriksaan ini terkenal dan familiar untuk pengecekan kehamilan untuk menunjukkan kondisi janin dalam kandungan. Pemeriksaan ini memberikan gambar organ tubuh dengan menggunakan bantuan gelombang suara. Selain untuk pemeriksaan kandungan, pemeriksaan ini juga bisa digunakan untuk memantau kelainan pada tubuh, seperti adanya tumor atau infeksi pada organ tubuh.
3. Elektrokardiogram (“EKG“)
Pemeriksaan laboratorium ini digunakan untuk memantau performa dan kondisi jantung, dengan mendeteksi irama detak dan aliran listrik jantung. Jika terjadi degradasi fungsi jantung pada seseorang, penanganan bisa langsung diputuskan dan ditindak lebih lanjut.
Pemeriksaan ini sangat penting untuk mendeteksi berbagai gangguan jantung, seperti pembengkakan jantung, kelainan katup jantung, aritmia, dan penyakit jantung koroner.
4. Foto Rontgen
Pemeriksaan ini adalah jenis pengecekan penunjang menggunakan Sinar-X atau X-Ray untuk mengambil foto bagian organ dalam. Proses ini nantinya akan sangat berguna untuk melihat kondisi tulang, gigi, sumbatan saluran pernapasan, batu ginjal, infeksi, dan sebagainya.
5. Pemeriksaan Urin
Pengambilan sampel urin digunakan untuk melihat fungsi ginjal dan diagnosis adanya penggunaan obat-obatan. Penanganan dini pun segera ditindak jika ada gangguan pada ginjal, mengingat ginjal merupakan salah satu organ paling krusial dalam tubuh. Pemeriksaan ini sangat penting untuk mendeteksi adanya penyakit ginjal dan infeksi saluran kemih.
Lima poin tadi merupakan bentuk pengecekan paling umum yang mungkin sudah diketahui banyak orang. Tetapi, apa saja pemeriksaan lainnya? Yuk, simak lebih lanjut.
4 Jenis Pemeriksaan Laboratorium Penunjang Lainnya
Selain lima poin sebelumnya ternyata ada bentuk diagnosis yang mungkin masih jarang diketahui orang banyak. Berikut ini akan kami jelaskan secara singkat agar mudah dipahami oleh orang awam.
1. CT Scan
Computed tomography scan merupakan tindakan diagnosis menggunakan foto rontgen dan bantuan alat khusus. Hasil yang diberikan akan jauh lebih jelas dan akurat dari pada foto rontgen. Proses pengecekan seperti ini berlangsung lebih lama antara 20 hingga 60 menit. Bisa juga digunakan zat kimia tertentu agar nanti hasil cetakan gambar lebih jelas.
2. MRI
Magnetic resonance imaging memang hampir sama seperti CT-scan. Namun, MRI tidak menggunakan rontgen untuk melakukan analisis melainkan gelombang elektromagnetik. MRI dapat digunakan untuk memeriksa seluruh bagian tubuh secara lebih akurat. Hasilnya juga bagus namun sayangnya membutuhkan pemeriksaan laboratorium lebih lama yaitu antara 15 hingga 90 menit.
3. Fluoroskopi
Pemeriksaan ini merupakan bentuk pengecekan radiologis yang masih menggunakan rontgen. Bedanya adalah hasilnya nanti menyerupai video sehingga pengamatan akan lebih mudah dilakukan. Pemeriksaan ini biasa dilakukan untuk mendeteksi adanya kerusakan atau gangguan pada organ tubuh seperti tulang, sistem pencernaan, jantung, pembuluh darah, dan lain sebagainya.
4. Endoskopi
Pemeriksaan ini adalah pengamatan organ dalam manusia menggunakan alat berbentuk selang kecil yang akan dimasukkan melalui lubang yang ada di tubuh manusia sesuai kasus pemeriksaan. Metode ini dapat menghasilkan gambar baik foto maupun video untuk kebutuhan pengamatan medis.
Keempat proses diagnosis ini tentu saja dapat dijadikan langkah untuk mengetahui kondisi kesehatan seseorang. Namun, pemilihan setiap prosesnya tergantung dengan hasil yang ingin dicapai atau fokus objek yang diperiksa.
Baca Juga: Cara Cek Izin Edar Alat Kesehatan Secara Online
Penyedia Alat Laboratorium yang Tepat
Proses diagnosis kesehatan sangatlah penting bagi kesehatan kita. Untuk itu, diperlukan alat yang akurat dan berkualitas, agar hasil pemeriksaan akurat. Selain itu, diperlukan juga pengguna alat yang ahli agar alat berfungsi dengan optimal.
Jika Anda mencari alat pemeriksaan laboratorium, pastikan Anda memilih alat yang memiliki izin edar dari Kementerian Kesehatan (“Kemenkes”) RI. Anda bisa memilih SkrinMe sebagai distributor alat kesehatan Anda. SkrinMe menjamin produknya telah memiliki izin resmi, dan memberikan layanan instalasi serta pelatihan untuk SDM Anda.
Dengan demikian, Anda tidak perlu repot lagi untuk memasang dan mempelajari mesinnya dari awal. Jangan ragu untuk hubungi kami untuk mendapatkan informasi produk atau sewa alat kesehatan lebih lanjut.
Recent Comments