Di dalam tubuh, ginjal memiliki peranan penting untuk membuang produk samping dari metabolisme tubuh kita, contohnya kreatinin. Oleh karenanya tes kreatinin dapat digunakan untuk mengetahui kinerja ginjal.

Tes kreatinin adalah tes darah yang digunakan untuk mengukur jumlah kreatinin yang ada dalam darah. Beberapa pasien mungkin akan diminta untuk melakukan pemeriksaan ini agar diketahui seberapa baik fungsi ginjalnya.

Untuk informasi pemeriksaan ginjal lainnya, silakan kunjungi artikel berikut Jenis-jenis Pemeriksaan Fungsi Ginjal dan Cara Baca Hasilnya“.

Seperti apa persiapan, prosedur dan juga hasilnya? Yuk, kita simak artikel ini!

Apa Itu Kreatinin?

Kreatinin adalah senyawa yang terbentuk dari metabolisme fosfat kreatin yang terdapat dalam otot dan disaring oleh ginjal.

Peran kreatinin dalam tubuh manusia adalah sebagai indikator kesehatan ginjal. Tingkat kreatinin dalam darah menunjukkan kemampuan ginjal menyaring bahan-bahan berbahaya dari dalam tubuh.

Tingkat kreatinin yang terlalu tinggi dalam darah dapat menunjukkan adanya masalah ginjal, seperti penyakit ginjal atau gagal ginjal. Oleh karena itu, tes darah untuk mengukur kreatinin seringkali digunakan sebagai bagian dari pemeriksaan kesehatan rutin untuk memantau kesehatan ginjal.

Fungsi Tes Kreatinin

Fungsi utama dari tes kreatinin adalah untuk mengukur fungsi ginjal, karena tingkat kreatinin dalam darah harus dikeluarkan oleh ginjal yang sehat.

Tes ini juga dapat digunakan untuk memantau terapi medis yang mempengaruhi fungsi ginjal dan membantu mendiagnosis masalah ginjal seperti penyakit ginjal, obstruksi ureter, dan gangguan lainnya.

Persiapan Sebelum Pemeriksaan Kreatinin

Sebelum melakukan pemeriksaan kreatinin, tentunya ada persiapan yang harus dilakukan oleh pasien di antaranya adalah:

1. Memberikan Informasi Medis kepada Dokter

Beri tahu dokter mengenai riwayat kesehatan, obat-obatan yang sedang dikonsumsi, dan kondisi medis yang mungkin mempengaruhi hasil tes. Seorang pasien wajib memberikan informasi terkait hal ini.

Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa hasil uji kreatinin yang dilakukan seseorang benar-benar akurat dan tidak terpengaruh oleh faktor-faktor lain seperti kondisi medis, obat-obatan yang sedang dikonsumsi, atau aktivitas fisik.

Dengan memberikan informasi medis pada dokter, dokter dapat mempertimbangkan hal-hal tersebut dan memberikan anjuran yang tepat sebelum melakukan pemeriksaan kreatinin, sehingga hasil tes yang didapatkan lebih valid dan dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan tindakan selanjutnya.

2. Istirahat yang Cukup

Hindari melakukan olahraga berat sehari sebelum tes dan beristirahatlah selama beberapa jam sebelum tes dilakukan. Aktivitas fisik dan kurangnya istirahat dapat mempengaruhi hasil tes kreatinin.

Aktivitas fisik yang berlebihan dapat meningkatkan produksi kreatinin dalam darah, sehingga menyebabkan hasil pengujian kreatinin menjadi lebih tinggi dari yang seharusnya. Sebaliknya, kurangnya istirahat dapat menyebabkan kadar kreatinin dalam darah menjadi lebih rendah dari yang seharusnya.

Oleh karena itu, penting untuk beristirahat sebelum melakukan tes dan menghindari aktivitas fisik berat sehari sebelum tes.

3. Pembatasan Konsumsi Obat

Hindari mengonsumsi obat-obatan yang dapat mempengaruhi hasil tes, selama beberapa hari sebelum tes dilakukan. Contoh obat-obatan yang harus dihindari penggunaannya sebelum melakukan tes kreatinin adalah obat diuretika.

Obat-obatan diuretik bekerja dengan meningkatkan produksi air seni dan mengurangi jumlah cairan dalam tubuh, sehingga dapat menyebabkan kadar kreatinin dalam darah menjadi lebih tinggi dari yang seharusnya.

Oleh karena itu, penting untuk menghindari mengonsumsi obat-obatan diuretik selama beberapa hari sebelum melakukan tes kreatinin, agar hasil tes yang didapatkan benar-benar akurat.

Akan tetapi, jangan mengambil tindakan penghentian obat atas dasar keputusan sendiri. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum mengubah dosis obat atau menghentikan pengobatan yang sedang diterima.

4. Cukupkan Minum Air Putih

Minum air sebelum melakukan uji kreatinin penting karena tingkat kreatinin dalam darah berkorelasi dengan jumlah cairan dalam tubuh. Jika kadar air dalam tubuh terlalu rendah, maka tingkat kreatinin dalam darah akan lebih tinggi dari nilai sebenarnya, sehingga hasil uji kreatinin tidak akurat.

minum air sebelum pemeriksaan kreatinin akan memastikan bahwa kadar cairan dalam tubuh adequte dan hasil tes yang diperoleh akurat.

Hal-hal di atas merupakan hal yang perlu dipersiapkan sebelum melakukan uji kreatinin. Persiapan yang lebih rinci dapat disesuaikan dengan anjuran dokter yang bersangkutan.

Prosedur Tes Kreatinin

Secara umum, prosedur uji kreatinin ini bisa dilakukan dengan mengambil sampel darah dari pembuluh darah vena, bisa juga dengan pengambilan sampel urine. Akan tetapi, prosedur secara keseluruhan untuk kedua metode tersebut adalah sebagai berikut:

1. Lakukan Persiapan yang Dibutuhkan

Lakukan hal-hal yang perlu dilakukan sebagai tahapan dari proses persiapan sebelum pengujian kreatinin. Apabila Anda melakukan prosedur menggunakan sampel urine, Anda mungkin diminta untuk membeli kit pengujian kreatinin di apotek atau memperolehnya dari dokter Anda.

Biasanya, kit tes ini mencakup bekas urine, bahan kimia untuk mengubah warna urine, dan bahan pengukur warna.

2. Pengambilan Sampel

Untuk pemeriksaan menggunakan sampel darah, sampel akan diambil dari pembuluh darah di lengan menggunakan jarum suntik. Cara ini tentu akan berbeda ketika pasien melakukan pengujian kreatinin menggunakan sampel urine.

Pasien akan diminta untuk mengumpulkan sampel urine dalam bekas yang disediakan. Usahakan untuk memulai dan mengumpulkan sampel urine pada waktu yang sama setiap hari, dan hindari memakan makanan tertentu sebelum mengumpulkan sampel.

3. Analisis di Laboratorium

Sampel darah akan diteruskan ke laboratorium untuk analisis. Tes kreatinin melibatkan pengukuran jumlah kreatinin dalam darah. Sementara itu, pada pengujian menggunakan sampel urine, setelah sampel urine diambil, pasien akan diberikan bahan kimia untuk ditambahkan ke dalam sampel tersebut.

Kemudian, sampel akan ditempatkan pada suhu kamar selama beberapa menit sampai warna berubah.

4. Interpretasi Hasil Tes Kreatinin

Setelah prosedur pengujian di atas selesai dilakukan tahapan berikutnya adalah melihat hasil yang diperoleh dan menginterpretasikannya sehingga dapat diambil kesimpulan. Ini harus dilakukan dan dikonsultasikan bersama dengan dokter yang terkait agar tidak terjadi bias.

Baca Juga: Mengenal Hemodialisa, Definisi, Prosedur hingga Efek Samping

Cara Membaca Hasil Tes Kreatinin

Cara membaca hasil untuk pemeriksaan kreatinin yang dilakukan menggunakan sampel darah dan urine berbeda. Berikut adalah cara pembacaan hasil uji kreatinin:

1. Menggunakan Sampel Darah

Cara membaca hasil pemeriksaan uji kreatinin adalah dengan membandingkan angka yang tertera dengan nilai normal untuk usia dan jenis kelamin seseorang. Nilai normal biasanya berada antara 0,6 – 1,2 mg/dL untuk laki-laki dan 0,5 – 1,1 mg/dL untuk wanita.

Tingkat kreatinin yang lebih tinggi dari nilai normal dapat menunjukkan masalah dengan ginjal atau kerusakan otot.

2. Menggunakan Sampel Urine

Untuk membaca hasil uji kreatinin pada sampel urine, bandingkan angka yang tertera dengan nilai normal. Tingkat kreatinin yang lebih tinggi dari nilai normal dapat menunjukkan masalah dengan ginjal atau produksi kreatinin yang berlebihan.

Namun, perlu dicatat bahwa hasil uji kreatinin pada sampel darah dan urine hanya salah satu dari banyak tes yang digunakan untuk menilai kesehatan ginjal dan memerlukan interpretasi dari dokter.

Faktor seperti diet, aktivitas fisik, dan obat-obatan dapat mempengaruhi hasil tes, sehingga perlu dibicarakan dengan dokter untuk menentukan apakah hasil tes menunjukkan masalah kesehatan atau tidak.

Pastikan Anda Menggunakan Alat Tes Kreatinin Berkualitas

Fasilitas kesehatan seperti laboratorium, puskesmas apalagi rumah sakit juga perlu memiliki peralatan yang lengkap dan akurat untuk menghindari adanya kesalahan hasil pemeriksaan. Oleh karena kit tes kreatinin maupun alat-alat tes lab dan rumah sakit yang berkualitas tinggi perlu disediakan.

SkrinMe merupakan penyedia alat kesehatan berpengalaman yang melayani pembelian berbagai alat tes kesehatan untuk laboratorium maupun rumah sakit. Kami melayani skema Kerja Sama Operasi (KSO) untuk rumah sakit, laboratorium, maupun instansi lainnya.

Yuk cek halaman produk SkrinMe untuk mendapatkan pilihan produk lebih lengkap.