Apa yang dimaksud dengan Cycle Threshold (“CT”) value? Anda pasti akan menemui istilah ini setelah menjalani tes Polymerase Chain Reaction (“PCR”) untuk mendeteksi Covid-19. Pada hasil tes Anda, akan ada nilai dari CT value Anda. Tes PCR merupakan tes untuk mendeteksi Covid-19 yang dinilai paling akurat saat ini.

Selain tes PCR, masih ada tes lain, seperti misalnya tes swab antigen yang memiliki keakuratan hingga 94%. Tes ini juga dinilai cukup akurat, dan pada kondisi tertentu sudah dapat digunakan sebagai dasar untuk menyatakan apakah seseorang terinfeksi virus Covid-19 atau tidak.

Meski begitu, untuk kondisi tertentu yang membutuhkan tingkat akurasi lebih tinggi, Anda diharuskan menjalani tes PCR. Tes ini memberikan hasil lebih akurat dan konsisten, sehingga hasilnya lebih dipercaya. Kondisi khusus yang sering terjadi adalah ketika Anda didiagnosis positif Covid-19 dari hasil tes swab antigen, tapi Anda tidak merasakan gejala apapun. Jika demikian, Anda harus menjalani tes PCR untuk mendapatkan jawaban yang lebih pasti.

Baca Juga: Tes Antigen Negatif Tapi Tes PCR Positif? Ini Sebabnya!

Mengenal Apa yang Dimaksud CT Value

CT value bisa diartikan sebagai banyaknya siklus yang dilalui dalam proses pengujian untuk mendeteksi materi genetik virus. Proses pengujian ini dilakukan pada sampel cairan atau lendir saluran pernapasan. Proses pengujian ini membutuhkan waktu cukup panjang jika dibandingkan rapid test.

Pertama, sampel diambil dari bagian dalam hidung lalu ditampung dalam sebuah tabung silinder. Kemudian, tabung penampung sampel tersebut diisi dengan cairan yang berfungsi menjaga stabilitas materi genetik dari virus. Hal ini dilakukan supaya virus tetap terjaga sampai saat proses pengujian dilakukan.

Sampel dibawa ke laboratorium yang memiliki mesin RT-PCR untuk diuji. Pada laboratorium, sampel di dalam tabung akan diekstraksi supaya bisa mendapatkan materi genetik dari virus yang dibutuhkan. Dengan dilakukannya proses ekstraksi, hasil pengujian akan menjadi lebih valid.

Selanjutnya masuk ke tahap amplifikasi. Amplifikasi adalah proses perbanyakan materi genetik virus yang dilakukan menggunakan sebuah mesin PCR. Mesin ini terhubung dengan alat pendeteksi, dan bekerja dengan cara membaca fluoresensi yang dihasilkan dari proses amplifikasi tersebut.

Siklus yang dilalui dalam amplifikasi atau perbanyakan bisa mencapai 40 kali atau lebih. Proses ini akan dilakukan berulang-ulang hingga mesin PCR bisa mendeteksi materi genetik virus dalam jumlah minimal. Banyaknya siklus amplifikasi yang dilakukan hingga berhasil mendeteksi materi genetik virus inilah yang disebut sebagai CT value.

Nilai CT value bisa sangat beragam, dengan nilai maksimal beriksar di angka 40. Banyak kesalahpahaman yang terjadi mengenai cara baca nilai ini. Orang pada umumnya menganggap bahwa semakin kecil nilai Anda, maka semakin sedikit virus Covid-19 yang ada di dalam tubuh Anda. Tapi, apakah benar demikian?

Cara Membaca Hasil PCR dengan Benar

Cara membaca hasil PCR yang benar sangatlah penting untuk Anda. Jika Anda memahami arti dari hasil tes Anda dengan benar, maka Anda bisa melakukan tindakan berikutnya dengan tepat dan tidak khawatir tanpa sebab.

Pertama, Anda harus tahu bahwa hasil yang dihasilkan dari tes PCR adalah perkiraan. Hasil tes ini dapat dibagi dalam beberapa kategori, yaitu kuat, sedang dan lemah. Setiap kategori ini menunjukkan tingkat kekuatan virus.

Angka yang terbaca ini bukanlah menunjukkan jumlah virus. Hingga saat ini, belum ada pengujian yang dapat mendeteksi jumlah virus di dalam tubuh dengan tepat. Nilai CT hanya memperkirakan banyaknya jumlah virus.

Jika dengan sedikit siklus pengujian materi genetik virus sudah dapat ditemukan, maka ini meningkatkan kemungkinan bahwa ada banyak virus di dalam tubuh, dan biasa disebut positif kuat. Sebaliknya, jika dibutuhkan banyak siklus pengujian untuk dapat menemukan materi genetik virus, maka kemungkinan hanya ada sedikit virus yang ada dalam tubuh, dan diartikan sebagai positif lemah. Dengan kata lain, CT value yang tinggi berarti positif kuat, sedangkan jika rendah berarti positif lemah.

Namun dalam hal ini bukan berarti nilai yang rendah menunjukkan tingkat keparahan pasien. CT value hanya membaca ambang batas materi genetik yang dilakukan oleh mesin dan digunakan sebagai acuan awal. Untuk mengetahui parah tidaknya kondisi tubuh pasien, perlu dilakukan serangkaian pemeriksaan lanjutan. Mulai dari sampel darah, fisik, radiologi dan sebagainya.

Meski sering disebut virus mematikan, namun setiap pasien tidak harus dirawat di Rumah Sakit. Pada kondisi yang lebih stabil dan tanpa penyakit penyerta, pasien dapat beraktivitas seperti biasa namun dengan menjalani isolasi mandiri.

Arti Hasil di CT Value di Bawah dan di Atas 30

Dari hasil tes PCR, nilai CT dibedakan menjadi 3 kategori. Bukan menunjukkan tingkat keparahan gejala atau kondisi kesehatan, melainkan hanya perkiraan banyaknya virus yang terbaca dalam detektor mesin.

Jika nilainya kurang dari 30, maka akan dikategorikan sebagai positif kuat karena diperkirakan jumlah virus banyak. Sementara, CT value 30 hingga 37 masuk kategori positif sedang, dan hasil 38 hingga 40 dikategorikan positif lemah.

Dari ketiga kategori tadi, nilai di bawah 30 menunjukkan positif kuat. Perkiraan jumlah virus dalam tubuh pasien ada banyak. Namun angka ini tidak dapat dijadikan patokan tingkat keparahan penyakit. Tiap orang memiliki sistem kekebalan tubuh yang berbeda-beda. Bisa saja orang memiliki virus yang banyak, tapi karena sistem kekebalan tubuhnya kuat, orang tersebut tidak merasakan gejala apapun.

Nilai CT yang berada di atas 30, tepatnya 30 hingga 37 menunjukkan positif sedang. Sedangkan jika nilainya 38 hingga 40 maka dikategorikan sebagai positif lemah. Jika nilai CT Anda menunjukkan positif sedang atau lemah, Anda tetap sebaiknya tidak meremehkan dan tetap melakukan tindakan lanjutan seperti isolasi mandiri, istirahat yang cukup, dan mengonsumsi vitamin atau obat yang diperlukan.

Untuk menentukan parah tidaknya penyakit perlu diteliti lebih lanjut faktor-faktor lainnya. Seperti misalnya apakah pasien memiliki penyakit komorbid, bagaimana intensitas kontak dengan penderita Covid-19, bagaimana asupan makanan dan pola hidup pasien, serta faktor-faktor lainnya.

Berapapun CT value Anda, jika Anda melakukan isolasi mandiri ketat, menjalankan protokol kesehatan dan melakukan pola hidup sehat, maka sudah cukup untuk memulihkan kondisi tubuh Anda. Kecuali jika Anda mengalami gejala yang cukup berat dan punya penyakit bawaan, ada baiknya Anda melakukan pemeriksaan lebih lanjut di rumah sakit.

Baca Juga: Begini Cara Kerja Alat Rapid Test Antigen Mandiri

Kesimpulan

Nilai CT value memberikan perkiraan seberapa banyak atau kuat virus Covid-19 dalam tubuh. Meski begitu, perlu dilakukan pengujian lebih lanjut untuk dapat menentukan tingkat keparahan penyakit yang diderita. Jika Anda telah menjalani isolasi mandiri, tentunya Anda perlu melakukan tes lanjutan untuk mengetahui apakah Anda sudah negatif Covid-19 ataukah belum. Anda bisa melakukan tes PCR lagi atau melakukan tes swab antigen yang bisa dilakukan secara mandiri.

Untuk hasil yang akurat, pastikan Anda membeli alat tes swab antigen berkualitas dan memiliki izin resmi dari Kementerian Kesehatan (“Kemenkes”) RI. Pastikan Anda membelinya dari penjual atau distributor alat kesehatan yang bereputasi baik, seperti SkrinMe. Setiap produk SkrinMe, mulai dari alat rapid test hingga mesin PCR, semuanya telah memiliki izin edar dari Kemenkes RI.

Yuk kunjungi halaman produk kami untuk informasi lebih lanjut. Klik di sini!