Gejala gangguan ginjal seringkali tidak dirasakan, sehingga menyebabkan penyakit yang lebih serius. Penyakit ginjal sendiri adalah kondisi yang terjadi akibat masalah, kelainan, atau kerusakan pada organ ginjal.

Perlu diketahui, gangguan ginjal dapat menimbulkan komplikasi penyakit lain, sehingga penting untuk mendeteksi gejala gangguan organ ginjal sedini mungkin sebagai tindak pencegahan.

Umumnya, penyebab timbulnya penyakit ginjal adalah akibat beberapa kondisi medis seperti hipertensi, diabetes melitus (kencing manis), batu ginjal, autoimun, hingga ISK. Selain itu, konsumsi obat-obatan tertentu secara terus menerus juga bisa menjadi salah satu penyebab.

15 Gejala Gangguan Ginjal yang Wajib Diwaspadai

Pada tahap awal, umumnya gangguan ginjal tidak menunjukkan gejala khusus secara spesifik. Bahkan, gejala awal ini biasanya cenderung mirip dengan gejala penyakit lain. Namun seiring berjalannya waktu, pasien akan mulai mengalami gejala gangguan ginjal sebagai berikut:

1. Mudah Lelah

Secara perlahan, gangguan dan penurunan fungsi ginjal akan membuat kadar racun dan kotoran dalam darah semakin menumpuk. Dampaknya, tubuh menjadi semakin mudah lelah, terasa lemah, atau sulit berkonsentrasi.

Bahkan pada beberapa kasus tertentu, kondisi gangguan ginjal mampu menyebabkan anemia hingga tubuh terasa lemah dan lunglai. Hal ini juga dipicu oleh produksi hormon erythropoietin (EPO) yang rendah, sehingga mempengaruhi produksi sel darah merah dan transportasi oksigen.

2. Sulit Bernapas

Hormon erythropoietin berperan memberi sinyal pada tubuh untuk pembentukan sel darah merah. Namun, penderita gangguan ginjal tidak dapat menghasilkan cukup  erythropoietin, sehingga penderita rentan terserang anemia dan sulit bernapas.

3. Kulit Gatal, Kering, dan Kasar

Akibat racun yang tidak bisa dikeluarkan dengan baik oleh ginjal, limbah racun dalam aliran darah akan semakin menumpuk, sehingga kadar mineral dan nutrisi dalam darah tidak lagi seimbang. Salah satu gejala gangguan organ ginjal yang mungkin terjadi akibat kondisi ini adalah kulit yang tiba-tiba terasa kering, kasar, dan gatal.

4. Area Wajah, Tangan, dan Kaki Membengkak

Salah satu fungsi ginjal adalah untuk membuang kandungan natrium berlebih. Jika fungsi ginjal menurun, maka akan terjadi retensi natrium yang mengakibatkan timbul pembengkakan pada area wajah, tangan, hingga kaki penderita.

Area lain seperti mata juga dapat mengalami pembengkakan akibat bocornya protein dalam darah. Selain itu, pembengkakan tertentu dapat menjadi tanda timbulnya komplikasi lain seperti penyakit hati, jantung, hingga masalah kronis di vena kaki.

5. Nyeri di Area Punggung, Pinggang, dan Perut

Gejala gangguan ginjal selanjutnya adalah nyeri (kolik ginjal) yang sangat menusuk, bahkan beberapa pasien mengklaim rasa sakitnya setara seperti melahirkan atau ditusuk pisau. Area yang terasa nyeri umumnya adalah punggung bagian bawah, pinggang, dan perut.

Selain itu, rasa nyeri ini akan terasa semakin parah jika terdapat batu ginjal yang bergerak ke bagian ureter. Akibat penyumbatan yang menimbulkan tekanan di organ ginjal, saraf kemudian akan mengirimkan sinyal rasa sakit ke otak. Selain itu, rasa sakit ini bisa timbul secara tiba-tiba dan menjalar ke area sekitar organ ginjal.

6. Demam dan Meriang

Meskipun kerap diabaikan, namun demam dan meriang ternyata dapat menjadi gejala yang mengindikasikan gangguan pada ginjal. Hal ini karena demam merupakan salah satu respon tubuh terhadap infeksi dan komplikasi serius, termasuk di organ ginjal dan bagian tubuh lainnya.

7. Mual dan Muntah

Uremia atau penumpukan kadar racun dalam darah dapat membuat makanan yang dikonsumsi akan terasa seperti logam, sehingga penderita sering merasa mual. Selain itu, gejala mual dan muntah juga dapat dipicu oleh endapan batu ginjal di ureter yang menghambat keluarnya urin, sehingga timbul pembengkakan dan nyeri pada perut.

8. Nafsu Makan Menurun

Akibat racun yang terus menumpuk dalam perut, penderita gangguan ginjal akan mengalami penurunan nafsu makan. Hal ini karena timbulnya gejala mual dan muntah yang menurunkan nafsu makan hingga penderita kehilangan berat badan.

9. Mengalami Kram Otot

Kram otot adalah salah satu gejala gangguan ginjal yang dapat terjadi akibat kadar elektrolit yang tidak seimbang. Akibatnya, terjadi penurunan beberapa nutrisi khusus seperti kalsium dan fosfor, sehingga mengganggu proses kerja otot dan saraf.

10. Sering Buang Air Kecil

Salah satu gejala yang paling mudah dirasakan adalah meningkatnya frekuensi buang air kecil, terutama pada malam hari saat tidur atau menjelang tidur. Bahkan meskipun sedang tidak banyak minum, frekuensi buang air kecil akan semakin sering.

11. Anyang-Anyangan (Urin Lebih Sedikit)

Meskipun frekuensinya lebih sering, namun jumlah urin yang keluar umumnya lebih sedikit, bahkan terasa susah keluar (anyang-anyangan). Apabila urin sudah tidak bisa keluar sama sekali, hal ini patut diwaspadai sebab sudah dalam kondisi darurat medis.

12. Kencing Terasa Panas atau Sakit

Gejala gangguan organ ginjal selanjutnya adalah penderita merasa nyeri, panas, dan sakit ketika buang air kecil. Kondisi ini biasa disebut disuria, dan ditandai oleh timbulnya rasa sakit yang tajam dan menusuk, atau sensasi panas seperti terbakar.

13. Urin Berbusa/Berbuih

Apabila urin terlihat berbusa dan menyerupai telur yang dikocok secara acak, hal tersebut mengindikasikan kadar protein berlebih pada urin akibat rusaknya glomeruli, bagian yang berperan sebagai filter ginjal. Protein albumin yang terkontaminasi pada urin kemudian akan memicu timbulnya tekstur gelembung tersebut.

14. Urin Berbau dan Berwarna Tidak Normal

Salah satu cara mudah mendeteksi gejala gangguan ginjal adalah melalui pemeriksaan fisik seperti kondisi visual urin. Apabila warnanya tidak normal seperti keruh, pucat, lebih gelap, kecoklatan, atau kemerahan, maka besar kemungkinan organ ginjal sedang bermasalah.

Selain itu, bau cairan urin yang tidak normal juga umumnya lebih pesing dan menyengat. Hal tersebut bisa jadi merupakan tanda infeksi pada saluran kemih dan area ginjal yang menimbulkan nanah berbau tidak sedap.

15. Urin Mengandung Darah atau Nanah

Jika warna urin terlihat gelap kecoklatan atau kemerahan, hal tersebut menunjukkan adanya kandungan darah pada urin (hematuria). Umumnya, darah tersebut bisa berwarna merah, merah muda, atau coklat, dan bisa diamati melalui uji mikroskopis.

Selain darah, gejala lain yang mungkin terjadi adalah munculnya nanah di dalam urin (piuria). Nanah tersebut merupakan salah satu tanda saluran kemih yang telah terinfeksi oleh bakteri akibat gangguan fungsi ginjal.

Cara Mendeteksi Gangguan Ginjal Secara Akurat

Apabila mengalami salah satu atau beberapa gejala gangguan ginjal di atas, besar kemungkinan Anda mengalami penyakit ginjal. Namun, gejala tersebut dapat muncul secara tiba-tiba maupun bertahap, sehingga dibutuhkan pemeriksaan khusus untuk mendeteksi penyakitnya.

Apabila mengalami keluhan ringan, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk melakukan deteksi sejak dini, agar penyebab dan risikonya dapat ditangani. Untuk mendiagnosis, dokter akan melakukan anamnesis atau tanya jawab seputar gejala, keluhan, dan riwayat kesehatan.

Kemudian, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada area pinggang atau tungkai, serta melakukan pemeriksaan penunjang seperti:

  • Tes darah
  • USG ginjal
  • Tes urin
  • Biopsi ginjal

Untuk mendapatkan hasil yang akurat, dibutuhkan peralatan dan fasilitas tes yang berkualitas dan sudah berizin resmi dari Kementerian Kesehatan.

Hindari Gangguan Ginjal Sedini Mungkin

Gejala gangguan ginjal sering kali disangka sebagai gejala penyakit lainnya. Oleh karena itu, diperlukan kewaspadaan lebih untuk menghindari penyakit ini. Jika fungsi ginjal sudah rendah, maka diperlukan terapi hemodialisa atau cuci darah.

Cek artikel berikut untuk informasi lebih lanjut mengenai hemodialisa atau cuci darah “Mengenal Hemodialisa, Definisi, Prosedur hingga Efek Samping“.

Salah satu alternatif distributor alat kesehatan resmi yang berkualitas adalah SkrinMe. SkrinMe menyediakan berbagai alat pemeriksaan kesehatan, termasuk untuk pemeriksaan gejala gangguan ginjal seperti urine analyzer, hematology analyzer maupun alat kesehatan lainnya.

Segera hubungi Tim SkrinMe untuk berkonsultasi dan memperoleh informasi lebih lanjut!