Tes swab antigen merupakan salah satu jenis pengujian untuk mendeteksi virus Corona yang paling banyak dilakukan. Durasi waktu yang singkat dan dapat dilakukan di banyak tempat membuat tes ini menjadi solusi bagi banyak orang yang membutuhkan hasil tes dengan cepat. Namun, bagaimana keakuratan antigen ini untuk mendeteksi Covid-19?

Tes untuk mendeteksi adanya virus Corona di dalam tubuh memang penting dilakukan. Anda bisa melakukannya saat merasakan ada gejala Covid-19 agar segera bisa melakukan tindakan pencegahan penularan dan pemulihan diri sendiri jika ternyata hasil tes dinyatakan positif.

Selain itu, Anda juga bisa melakukannya sebelum dan sesudah melakukan perjalanan dengan transportasi umum atau bertemu dengan orang banyak. Hal ini dilakukan supaya Anda tidak menularkan virus kepada banyak orang, dan juga memastikan bahwa Anda tidak tertular virus dari orang banyak.

Baca Juga: Begini Cara Kerja Alat Rapid Test Antigen Mandiri

Di samping itu, hasil tes Covid-19 juga digunakan sebagai salah satu syarat untuk masuk ke fasilitas umum meskipun Anda tidak memiliki gejala apapun. Hal ini dilakukan untuk melindungi semua orang agar tidak tertular virus.

Terdapat beberapa metode untuk mendeteksi ada tidaknya virus Corona di dalam tubuh. Di antara tes yang ada, keakuratan tes antigen jadi salah satu yang diunggulkan. Hal ini menjadi alasan mengapa tes ini sangat dianjurkan untuk digunakan secara luas.

Apa Itu Antigen? Berikut Penjelasannya

Sebelum mempelajari keakuratan antigen, terlebih dahulu perlu diketahui apa yang dimaksud dengan antigen. Antigen adalah suatu zat di dalam tubuh manusia yang menyebabkan munculnya antibodi. Ini adalah salah satu cara yang bisa meningkatkan imunitas tubuh.

Dengan meningkatkan imunitas, maka tubuh jadi semakin kuat dan bebas dari risiko penularan penyakit Covid-19. Umumya orang terpapar virus ini disebabkan kondisi imunitas sedang lemah. Zat ini aktif saat tubuh terpapar suatu penyebab penyakit dari luar. Penyebab penyakit bisa berasal dari virus, bakteri, patogen, maupun zat kimia lain.

Saat penyebab penyakit ini muncul, tubuh secara normal akan mendeteksi protein serta polisakarida. Protein dan polisakarida tersebut terdapat pada permukaan kulit luar dari faktor penyebab penyakit. Kedua zat tersebut memiliki sifat sebagai antigen. Di dalamnya terdapat epitope yang akan memacu terbentuknya antibodi langsung.

Antibodi ini merupakan imunitas atau sistem kekebalan tubuh. Antibodi akan segera memperbanyak diri menyesuaikan jumlah antigen yang ada. Bekerja menghalau virus berkembang semakin banyak serta menyebabkan gangguan berbagai macam kesehatan.

Jadi mendeteksi banyaknya antigen di dalam tubuh sama halnya dengan mengukur seberapa kuat sistem kekebalan tubuh dalam melawan antigen. Jadi, jika ada banyak antigen yang ditemukan di dalam tubuh, maka terdapat banyak virus di dalam tubuh dan antibodi kurang kuat dalam melawan antigen.

Apa yang Dimaksud Tes Swab Antigen?

Demi menekan penyebaran dan penularan Covid-19, masyarakat dianjurkan untuk melakukan tes swab antigen saat akan bepergian, masuk wilayah tertentu, berinteraksi dengan banyak orang dan mengakses fasilitas umum. Pemeriksaan ini dianjurkan oleh WHO dan pemerintah Indonesia untuk menekan penyebaran virus Corona. Anda dapat melakukan tes ini di banyak tempat, seperti di rumah sakit, stasiun, bandara, terminal ataupun melakukannya secara mandiri untuk menghindari kerumunan.

Biaya tes ini juga sangat terjangkau bahkan ada yang dibawah Rp 150.000. Bukti hasil tes juga dapat digunakan sebagai syarat bepergian, masuk mall, pasar, atau bekerja kantoran.

Tes swab antigen ini dilakukan dengan mengambil sampel cairan yang berasal dari saluran pernapasan. Cairan umumnya diambil dari dalam hidung, mulut maupun tenggorokan. Dari sampel cairan tersebut bisa diketahui jumlah antigen yang ada.

Swab memiliki tingkat keakuratan antigen cukup tinggi, dan hanya dibutuhkan waktu 20-30 menit untuk dapat mengetahui hasilnya. Tes ini merupakan yang paling ideal digunakan, sebab orang yang mengalami gejala tidak perlu menunggu lama untuk mendapatkan hasilnya.

Swab yang dilakukan dapat mendeteksi ada atau tidak antigen dalam tubuh seseorang. Apabila ditemukan, maka bisa jadi terdapat virus. Namun belum dapat dipastikan apakah yang bersangkutan positif atau negatif Covid-19. Untuk memastikan apakah yang bersangkutan terpapar virus Corona atau bukan, diperlukan tes PCR. Tes PCR merupakan tes lanjutan yang dapat dilakukan karena metode yang dilakukan lebih rumit sehingga lebih akurat. Ini merupakan opsi terakhir apabila pemeriksaan sebelumnya belum akurat.

Pemeriksaan PCR dan antigen memiliki kesamaan dalam pengambilan sampel. PCR mengambil sampel berupa cairan pada saluran pernapasan manusia. Namun metode pengujiannya yang membedakan tingkat akurasi hasil kedua tes tersebut. Meski begitu, tes antigen masih lebih akurat jika dibandingkan dengan tes antibodi. Tes antibodi hanya memeriksa apakah tubuh sudah memproduksi sistem pertahanan terhadap virus atau belum. Sampel yang diambil adalah darah.

Keakuratan Swab Antigen dalam Mendeteksi Virus

Menjadi pemeriksaan yang paling banyak dilakukan karena anjuran WHO serta pemerintah, lalu bagaimana sebenarnya tingkat keakuratan antigen?

Pemeriksaan untuk deteksi virus satu ini memiliki spesifisitas hingga 97%. Ketika dilakukan pemeriksaan maka tingkat sensitivitas mencapai 94%. Persentase tersebut cukup tinggi dan bisa dipertanggungjawabkan. Meski begitu, Anda perlu berhati-hati jika melakukan tes secara mandiri. Jika Anda tidak melakukan prosedur dengan benar dan sesuai panduan, maka tingkat akurasi bisa menurun. Jika Anda ingin melakukan tes secara mandiri, silakan membaca artikel kami yang berjudul “Beli Alat Tes Antigen? Ini Tips Melakukan Tes Mandiri“.

Selain akurasi, proses yang cepat juga menjadi prioritas. Terutama jika dilakukan di lokasi umum sebagai persyaratan yang untuk mengakses fasilitas umum. Oleh sebab itu, tes ini juga disebut sebagai rapid test antigen.

Mengenai hasil negatif atau positif palsu, hal ini bisa saja terjadi pada orang yang diperiksa. Sebab pemeriksaan menggunakan sampel cairan ini paling efektif dilakukan setelah 10 hari terpapar virus Corona. Maka dari itu, apabila Anda melakukan pemeriksaan sebelum 10 hari perlu dikaji lagi dalam beberapa hari berikutnya.

Baca Juga: Tes Antigen Negatif Tapi Tes PCR Positif? Ini Sebabnya!

Kesimpulan

Hasil tes swab antigen memang dianggap sudah cukup akurat untuk digunakan sebagai syarat untuk mengakses fasilitas umum. Meski begitu, jika Anda merasakan gejala Covid-19 atau Anda bertemu dengan orang banyak atau melakukan kontak dengan pasien Covid-19, maka disarankan untuk melakukan tes PCR untuk hasil yang lebih akurat.

Selain itu, pastikan Anda menggunakan alat tes swab antigen atau PCR yang berkualitas dan memiliki izin edar dari Kementerian Kesehatan RI. Jika Anda tertarik untuk mencari informasi lebih jauh mengenai produk-produk ini, silakan kunjungi halaman produk SkrinMe di sini.