Ginjal merupakan salah satu organ penting dalam tubuh manusia yang berfungsi sebagai penyaring darah dan membuang zat sisa metabolisme dari dalam tubuh. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan fungsi ginjal secara rutin agar dapat terdeteksi adanya masalah pada ginjal sejak dini.

Dalam artikel ini, akan dibahas jenis-jenis pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui fungsi ginjal dan cara membaca hasilnya agar dapat membantu Anda dalam memahami kondisi ginjal Anda.

Jenis-Jenis Pemeriksaan Fungsi Ginjal dan Cara Membaca Hasilnya

Di bawah ini merupakan jenis-jenis pemeriksaan yang dilakukan untuk bisa mengetahui fungsi ginjal dan cara membaca hasilnya. Anda pun dapat lebih memahami kondisi ginjal Anda dan melakukan tindakan preventif seperlunya:

1. Uji Darah Rutin

Uji darah rutin adalah tes laboratorium yang dilakukan untuk menilai kesehatan ginjal dan memantau kondisi kesehatan secara umum. Tes ini meliputi beberapa parameter seperti kreatinin, ureum, dan asam urat.

Kreatinin adalah produk akhir dari metabolisme otot dan mengukur kemampuan ginjal untuk membuang limbah dari dalam tubuh. Sementara ureum merupakan produk akhir dari metabolisme protein dan menunjukkan kapasitas ginjal dalam mengatasi beban protein.

Sedangkan, asam urat adalah produk akhir dari metabolisme purin dan menunjukkan kapasitas ginjal dalam mengatasi beban asam urat.

Cara Membaca Hasil Pemeriksaan Uji Darah Rutin

Untuk membaca hasil pemeriksaan uji darah rutin dalam pemeriksaan fungsi ginjal, pertama-tama perlu diketahui referensi nilai normal bagi setiap parameter.

Referensi nilai normal bervariasi tergantung pada usia, jenis kelamin, dan beberapa faktor lain, sehingga perlu menggunakan referensi yang sesuai dengan individu terkait. Setelah itu, lakukan perbandingan antara hasil tes dengan nilai referensi.

Untuk parameter kreatinin, nilai normal biasanya berada antara 0,5-1,3 mg/dL pada pria dewasa dan 0,5-1,2 mg/dL pada wanita dewasa.

Beda lagi untuk parameter ureum, nilai normal biasanya berada antara 14-39 mg/dL untuk pria dan 7-18 mg/dL untuk wanita.

Sedangkan untuk parameter asam urat, nilai normal biasanya berada antara 3,4-7,2 mg/dL pada pria dewasa dan 2,4-6,0 mg/dL pada wanita dewasa.

Jika hasil tes menunjukkan peningkatan kadar kreatinin, ureum maupun asam urat, hal tersebut menandakan adanya masalah ginjal atau masalah kesehatan lain yang mempengaruhi fungsi ginjal.

2. Uji Urin Rutin

Pemeriksaan fungsi ginjal berikutnya yang umum dilakukan adalah uji urin rutin. Uji ini merupakan tes laboratorium yang digunakan untuk memeriksa fungsi ginjal dan kondisi umum kesehatan. Tes ini melibatkan analisis fisik, kimia dan mikrobiologis dari urine.

Pertama, tes fisik meliputi warna, kejernihan, dan berat jenis urine. Sementara tes kimia mengukur konsentrasi berbagai bahan seperti gula, protein, dan asam urat. Terakhir, tes mikrobiologis melibatkan pemeriksaan jumlah dan jenis mikroorganisme yang mungkin menyebabkan infeksi.

Tes ini penting dilakukan untuk memantau kesehatan ginjal dan memastikan bahwa organ ini berfungsi dengan baik seiring berjalannya waktu.

Untuk penjelasan lebih rinci mengenai tes urin, cek artikel berikut ini “Tes Urin: Fungsi, Jenis, Persiapan, hingga Prosedur“.

Cara Membaca Hasil Pemeriksaan Uji Urin Rutin

Untuk membaca hasil pengujian urine rutin, pertama-tama perlu diketahui bahwa hasil tes akan diterima dalam bentuk laporan yang berisi hasil analisis fisik, kimia, dan mikrobiologi dari urine.

Dalam analisis fisik, warna dan kejernihan urine harus normal, dan berat jenis urine harus dalam kisaran normal yakni 1.006-1.022 untuk pemeriksaan di pagi hari dan1.003-1.030 untuk berat jenis urine sewaktu-waktu.

Analisis hasil kimia seperti konsentrasi gula, protein, dan asam urat pun harus dalam batas normal. Jika ada anomali, hal tersebut bisa menunjukkan adanya masalah ginjal atau penyakit sistemik lain.

Demikian pula pada hal hasil pemeriksaan analisis mikrobiologi, jumlah dan jenis mikroorganisme dalam urine harus rendah dan tidak menunjukkan adanya infeksi. Jika ada mikroorganisme yang tidak biasa ditemukan, itu bisa menunjukkan adanya infeksi.

Seorang dokter akan mempertimbangkan hasil tes ini bersamaan dengan hasil tes lain dan riwayat medis untuk menentukan diagnosis dan tindakan selanjutnya.

Hasil uji urine rutin dapat menunjukkan adanya masalah ginjal seperti infeksi, kerusakan ginjal, atau penyakit sistemik lain.

3. Uji Kreatinin Clearance

Pemeriksaan selanjutnya adalah uji kreatinin clearance yang digunakan untuk menilai fungsi ginjal. Dalam tes ini, jumlah kreatinin yang diproduksi oleh ginjal dan dikeluarkan dalam urine diamati selama periode waktu tertentu.

Uji kreatinin clearance membantu untuk menilai kemampuan ginjal untuk memfilter dan mengeluarkan produk samping dari dalam tubuh, yang merupakan indikator penting dari kesehatan ginjal.

Tes ini juga dapat membantu dokter untuk menentukan tingkat kerusakan ginjal dan memantau perkembangan kondisi pasien dengan masalah ginjal.

Cara Membaca Hasil Uji Kreatinin Clearance

Nilai normal untuk uji kreatinin clearance adalah sekitar 97-137 mL/min untuk pria dan 88-128 mL/min untuk wanita. Ini menunjukkan kapasitas ginjal untuk memfilter kreatinin dalam darah.

Jika hasil kreatinin clearance jauh dari nilai normal, ini bisa menunjukkan masalah dengan fungsi ginjal. Namun, harus diingat bahwa banyak faktor lain seperti diet, aktivitas fisik, dan obat-obatan juga dapat mempengaruhi hasil uji ini.

Oleh karena itu, selalu penting untuk berbicara dengan dokter untuk menafsirkan hasil pemeriksaan dan mendiagnosis masalah ginjal.

4. Uji Pemeriksaan Renal Doppler Ultrasound

Renal Doppler Ultrasound adalah uji pemeriksaan yang digunakan untuk memantau fungsi ginjal dan menilai aliran darah dalam pembuluh darah renal. Ini dilakukan dengan menggunakan gelombang suara yang tidak terasa oleh pasien dan mengukur kecepatan aliran darah melalui ginjal.

Secara umum, pemeriksaan fungsi ginjal ini merupakan uji pemeriksaan yang aman dan efektif untuk memastikan bahwa aliran darah melalui ginjal berjalan dengan baik. Namun, ada beberapa risiko yang harus dipertimbangkan, seperti rasa sakit atau tidak nyaman saat prosedur berlangsung.

Cara Membaca Hasil Pemeriksaan Renal Doppler Ultrasound

Beberapa parameter yang diamati dalam pemeriksaan Renal Doppler Ultrasound antara lain:

  • Kecepatan aliran darah
  • Volume aliran darah
  • Tekanan darah ginjal

Untuk membaca hasil pemeriksaan Renal Doppler Ultrasound, seorang ahli radiologi atau dokter akan memeriksa data yang diambil dan membandingkannya dengan standar normal. Beberapa hal yang diamati antara lain:

  • Kecepatan aliran darah normal seharusnya antara 20-30 cm/detik
  • Volume aliran darah normal seharusnya mencakup seluruh ginjal
  • Tekanan darah ginjal normal seharusnya konstan dan tidak mengalami fluktuasi besar

Jika ada kelainan dalam parameter tersebut, maka dokter akan mempertimbangkan hal ini sebagai faktor risiko untuk masalah ginjal dan dapat mengambil tindakan lebih lanjut seperti pemeriksaan tambahan atau pengobatan.

Selain pemeriksaan di atas masih ada pemeriksaan fungsi ginjal lain seperti uji radiasi radioaktif, biopsy ginjal dan CT scan ginjal. Masing-masing tentunya dilakukan untuk indikasi tertentu dengan menggunakan peralatan yang berbeda dengan pemeriksaan-pemeriksaan yang lain.

Oleh sebabnya, penting sekali bagi fasilitas kesehatan untuk menyediakan berbagai perlalatan yang menjunjang pemeriksaan fungsi ginjal. SkrinMe menyediakan berbagai jenis alat kesehatan seperti alat in vitro diagnostics, rapid test kit, dan berbagai keperluan rumah sakit lainnya.

Segera cek halaman produk SkrinMe untuk informasi lebih lanjut.